-->

Jumat

Naluri Bisnis Bob Sadino

Naluri Bisnis Bob Sadino

Entrepreneur sukses yang satu ini menjalani jalan hidup yang panjang dan berliku sebelum meraih sukses. Dia sempat menjadi supir taksi hingga kuli bangunan yang hanya berpenghasilan Rp100.

Penampilannya eksentrik. Bercelana pendek jins, kemeja lengan pendek yang ujung lengannya tidak dijahit, dan kerap menyelipkan cangklong di mulutnya. Ya, itulah sosok pengusaha ternama Bob Sadino, seorang entrepreneur sukses yang merintis usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Siapa sangka, pendiri dan pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket) ini pernah menjadi sopir taksi dan kuli bangunan dengan upah harian Rp100.

Celana pendek memang menjadi "pakaian dinas" Om Bob --begitu dia biasa disapa-- dalam setiap aktivitasnya. Pria kelahiran Lampung, 9 Maret 1933, yang mempunyai nama asli Bambang Mustari Sadino, hampir tidak pernah melewatkan penampilan ini. Baik ketika santai, mengisi seminar entrepreneur, maupun bertemu pejabat pemerintah seperti presiden. Aneh, namun itulah Bob Sadino.
"Keanehan" juga terlihat dari perjalanan hidupnya. Kemapanan yang diterimanya pernah dianggap sebagai hal yang membosankan yang harus ditinggalkan. Anak bungsu dari keluarga berkecukupan ini mungkin tidak akan menjadi seorang entrepreneur yang menjadi rujukan semua orang seperti sekarang jika dulu tidak memilih untuk menjadi "orang miskin".

Sewaktu orangtuanya meninggal, Bob yang kala itu berusia 19 tahun mewarisi seluruh hartake kayaan keluarganya karena semua saudara kandungnya kala itu sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih sembilan tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam, Belanda, juga di Hamburg, Jerman. Di Eropa ini dia bertemu Soelami Soejoed yang kemudian menjadi istrinya.

Sebelumnya dia sempat bekerja di Unilever Indonesia. Namun, hidup dengan tanpa tantangan baginya merupakan hal yang membosankan. Ketika semua sudah pasti didapat dan sumbernya ada menjadikannya tidak lagi menarik. "Dengan besaran gaji waktu itu kerja di Eropa, ya enaklah kerja di sana. Siang kerja, malamnya pesta dan dansa. Begitu-begitu saja, terus menikmati hidup," tulis Bob Sadino dalam bukunya Bob Sadino: Mereka Bilang Saya Gila.


Pada 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Kala itu dia membawa serta dua mobil Mercedes miliknya. Satu mobil dijual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri. Satu mobil Mercedes yang tersisa dijadikan "senjata" pertama oleh Bob yang memilih menjalani profesi sebagai sopir taksi gelap. Tetapi, kecelakaan membuatnya tidak berdaya. Mobilnya hancur tanpa bisa diperbaiki.

Setelah itu Bob beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan. Gajinya ketika itu hanya Rp100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya. Bob merasakan bagaimana pahitnya menghadapi hidup tanpa memiliki uang. Untuk membeli beras saja dia kesulitan. Karena itu, dia memilih untuk tidak merokok. Jika dia membeli rokok, besok keluarganya tidak akan mampu membeli beras.

"Kalau kamu masih merokok, malam ini besok kita tidak bisa membeli beras," ucap istrinya memperingati.

Kondisi tersebut ternyata diketahui teman-temannya di Eropa. Mereka prihatin. Bagaimana Bob yang dulu hidup mapan dalam menikmati hidup harus terpuruk dalam kemiskinan. Keprihatinan juga datang dari saudara-saudaranya. Mereka menawarkan berbagai bantuan agar Bob bisa keluar dari keadaan tersebut. Namun, Bob menolaknya.

Dia sempat depresi, tetapi bukan berarti harus menyerah. Baginya, kondisi tersebut adalah tantangan yang harus dihadapi. Menyerah berarti sebuah kegagalan. "Mungkin waktu itu saya anggap tantangan. Ternyata ketika saya tidak punya uang dan saya punya keluarga, saya bisa merasakan kekuatan sebagai orang miskin. Itu tantangan, powerfull. Seperti magma yang sedang bergejolak di dalam gunung berapi," papar Bob.

Jalan terang mulai terbuka ketika seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresinya. Pada awal berjualan, Bob bersama istrinya hanya menjual telur beberapa kilogram. Akhirnya dia tertarik mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Padahal saat itu telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang.

Ketika bisnis telur ayam terus berkembang Bob melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Kini Bob mempunyai PT Kem Foods (pabrik sosis dan daging). Bob juga kini memiliki usaha agrobisnis dengan sistem hidroponik di bawah PT Kem Farms. Pergaulan Bob dengan ekspatriat rupanya menjadi salah satu kunci sukses. Ekspatriat merupakan salah satu konsumen inti dari supermarketnya, Kem Chick. Daerah Kemang pun kini identik dengan Bob Sadino.

"Kalau saja saya terima bantuan kakak-kakak saya waktu itu, mungkin saya tidak bisa bicara seperti ini kepada Anda. Mungkin saja Kemstick tidak akan pernah ada," ujar Bob.

Pengalaman hidup Bob yang panjang dan berliku menjadikan dirinya sebagai salah satu ikon entrepreneur Indonesia. Kemauan keras, tidak takut risiko, dan berani menjadi miskin merupakan hal-hal yang tidak dipisahkan dari resepnya dalam menjalani tantangan hidup. Menjadi seorang entrepreneur menurutnya harus bersentuhan langsung dengan realitas, tidak hanya berteori.

Karena itu, menurutnya, menjadi sarjana saja tidak cukup untuk melakukan berbagai hal karena dunia akademik tanpa praktik hanya membuat orang menjadi sekadar tahu dan belum beranjak pada taraf bisa. "Kita punya ratusan ribu sarjana yang menghidupi dirinya sendiri saja tidak mampu, apalagi menghidupi orang lain," jelas Bob.

Bob membuat rumusan kesuksesan dengan membagi dalam empat hal yaitu tahu, bisa, terampil, dan ahli.

"Tahu" merupakan hal yang ada di dunia kampus, di sana banyak diajarkan berbagai hal namun tidak menjamin mereka bisa. Sedangkan "bisa" ada di dalam masyarakat. Mereka bisa melakukan sesuatu ketika terbiasa dengan mencoba berbagai hal walaupun awalnya tidak bisa sama sekali. Sedangkan "terampil" adalah perpaduan keduanya. Dalam hal ini orang bisa melakukan hal dengan kesalahan yang sangat sedikit. Sementara "ahli" menurut Bob tidak jauh berbeda dengan terampil. Namun, predikat "ahli" harus mendapatkan pengakuan dari orang lain, tidak hanya klaim pribadi.

Ya, itulah resep yang menjadikan bob sukses.

Kamis

Tahajud Cinta

Ibnu Jauzi mengatakan, " Hembusan udara di waktu sahur adalah makanan pokok bagi ruh. Dengan lembutnya, angin itu berhembus menerpa hati, sehingga hati tersebut menjadi lembut. Ia mendinginkan panasnya amarah dan menyampaikan risalah cinta."
Latho'iful Maarif, hal. 39

Beliau mengatakan, " Mereka menyendiri dengan Sang Kekasih di tempat permunajatan, sehingga Dia pun memakaikan kepada mereka pakaian keterjalinan dengan-Nya dan memberikan kepada mereka dengan parfum perawatan.
Saat-saat di waktu sahur adalah sangat mahal, sedangkan mereka mau memanfaatkannya untuk meraih kedekatan dengan Kekasih. Alangkah sungguh kasian kamu, wahai orang yang suka tidur. Menangislah, wahai orang yang selalu lalai. Apakah kamu tahu, bagaimana mereka melalui waktu malam?
Apakah kamu tahu tentang apa yang mereka alami?"
Ibid, hal. 30

Sesungguhnya Alloh SWT melihat ke taman surga pada waktu sahur sekali pandang saja, sehingga surga itu menjadi semakin bersinar, bercahaya, bergoyang, berkembang dan bertambah ke indahannya, keelokannya dan keharumannya beribu-ribu lipat dengan segala maknanya. Kemudian surga itu berkata, 'Sungguh beruntung orang-orang yang beriman.'
Alloh swt berfirman, 'Selamat untukmu, wahai tempat tinggal para 'raja'। Demi keperkasaan, kemuliaan dan kedudukan-Ku, Aku tidak akan menempatkan padamu orang yang angkuh, sombong, bakhil lagi membanggakan diri."

Minggu

Naluri Bisnis Sukyatno Nugroho

BELAJAR DARI PENGALAMAN BISNIS SUKYATNO NUGROHO

Ini lah untaian pengalaman Sukyatno Nugroho, seorang lulusan SMP yang mengaku sebagai Pelopor Waralaba Tradisional di Indonesia dan sebagai pengusaha Es Teler 77. Prestasinya di bidang pembinaan pengusaha kecil selama ini menyebabkan dirinya mendapat anugerah Satya Lencana Pembangunan dari Presiden pada tanggal 12 Juli 1995 yang lalu.

Perjalanan hidup dan pengalaman bisnis Sukyatno Nugroho merupakan perjalanan yang panjang, seru, dan penih liku. Ia lahir di pekalongan tanggal 13 Agustus 1948. Bekal pendidikanya pun sangat pas-pasan, berijasah SMP dan hanya mencicipi kelas I SMA selama 3 bulan.
Di Sekolah Sukyatno juga bukan termasuk orang yang pandai. Ini dapat dilihat dari peringkatnya yang berada di ranking 40 dari 50 murid.Ia dikaruniai 3 orang putra/putrid, yakni, Felicia B.Sc – kini bekerja di Melbourne, Andrew masih menuntut ilmu di Sydney University, dan Fredella – juga masih melanjutkan studi Manajemen Perhotelan di Adelaide.

Istrinya, Yenny Setia Widjaja adalah seorang yang memiliki keahlian memasak. Orang yang hobinya bekerja ini pernah menjadi salesman alat-alat kontrasepsi, obat cina, bahan kimia, dan teknik. Ia juga pernah bekerja sebagai pemborong dan levelansir proyek-proyek pemerintah. Jadi ia tidak pernah menjadi pegawai bulanan. Tujuh belas tahun yang lalu, Sukyatno pernah mengalami bagaimana rasanya bangkrut dan terbelit hutang. Kalau di hitung-hitung, saat itu perbandingan hutang dan kekayaannya adalah 10:1. Itulah yang menyebabkan istrinya sampai berjualan bakmi di garasi rumahnya. Jangan heran bila untuk membayar uang sekolah anaknya pun, ia mengalami kesulitan.
“Saya sempat menitikkan air mata, ketika sampai tanggal 17 belum bisa membayar uang sekolah anak,” kata Sukyatno.

Liku-liku Usaha
Situasi sulit yangmelilit membuatnya bangkit. Tekadnya masak harus mati karena kegagalan?
Kemudian timbul keinginannya untuk memanfaatkan keahlian yang dimiliki adiknya di bidang tata rambut. Langkah selanjutnya adalah melayangkan surat kepada produsen komestik bayi dan anak-anak. Dalam suratnya, ia diberi bantuan dana dan fasilitas guna mendirikan “Salon Anak-Anak Pertama di Indonesia”. Usahanya ternyata berhasil . Salon itu didirikan di kompleks pertokoan Duta Merlin, tempat belanja paling mewah di Jakarta saat itu. Tahun 1982 rupanya tahun keberuntungan baginya. Saat itu mertuanya, Nyonya Murniati Widjaja, memenangkan lomba Es Teller di Duta Merlin. Naluri bisnis Sukyatno Nuhrohomengatakan bahwa kesempatan itu harus disambar secepatnya.

Bersama mertuanya, sukyatno segeramembuka usaha Es Teller. Hebatnya di papan nama di tulis “Es Teller Juara Indonesia”. Alasan waktu itu, baru sekali ada lomba semacam itu dan mereka yang jadi juara. Jadi sah saja apa yang dikatakannya waktu itu.
Usahanya memang terus berkembang, tapi bukan urusan gampang. Ia dapat masalah, sewa tempat di Duta Merlin dinaikkan 5 kali lipat. Kalau tidak mau , ia harus pindah dalam waktu yang sangat pendek. Tidajk ada alternative lain, ia pindah. Pukul 4 shubuh, ia baru membongkar kios. Dalam perjalanan pulang istrinya hanya bisa menangis karena putus asa.

Tapi rupanya keberuntungan masih berpihak padanya. Ia menemukan tempat lain di sebelah Gajah Mada Plaza. Datang lagi masalah. Ketika Es Teller dan Bakmi itu makin laris, pemilik kios juga menaikkan sewanya. Tidak tanggung-tanggung 10 kali lipat. Ia harus pindah lagi. Hanya saja, kali ini ia tak mau terlunta-luntalagi, langsung membuka cabang-cabang lain. Alasannya, supaya kalau tergusur lagi, bisnisnya tak langsung mati. Ketika itu jumlah cabang Es Tellernya ada 7 buah. Jadi sebetulnya ia sudah cukup memenuhi syarat untuk hidup lebih baik. Tetapi, ia lebih memilih untuk selalu mengisi hari-harinya dengan kesederhanaan dan kesibukan yang produktif. Baginya, setiap bentuk kemewahan harus ditunda, Itu sebabnya, kendaraannya mesih saja Jip dari harga yang paling murah dan kaos yang dipakainya sudah penuh dengan cipratan bara cengkih dari rokok kretek yang diisapnya.

Jangan heran bila setiap pukul 5 pagi, Sukyatno selalu terlihat di pasar Minggu untuk langsung sendiri belanja alpukat, nangka dan kelapa muda sebagai bahan baku Es Teller. Paling lambat pukul 7 pagi, ia sudah berada di pusat jejaring kios Es Tellernya yang berdekatan dengan Gajah Mada Plaza, sibuk mengatasi pembagian belanjaannya untuk dikirim ke cabang-babang kios s Tellernya. Dasar tidak bisa diam, ada saja kesibukannya.

Belum lagi hilang cucuran keringatnya, ia sibuk cari kesibukan lain. Mengeluarkan mesin ketik, memilih tempat duduk di deretan paling depan dari meja makan Es Teller dan Bakmi, kemudian sibukmengetik surat. Ini artinya ia ketik buka persediaan alpukat, nangka dan kelapa muda, tapi surat yang berisi ide-ide sebagai penyaluran bakat “edan”nya. Rupanya ke sinilah tersalurnya uang hasil jerih payahnya berdagang. Jadi, jangan heran bila suratnya mampir di meja menteri atau gubernur. Orang “edan” yang satu ini sering mengadakan berbagai macam lomba. Lomba memanfaatkan barang bekas, lomba poster lingkungan hidup yang membuat foto dan namanya terpampang di bulletin PBB terbitan New York, lomba melukis di atas kanvas terpanjang di dunia, lomba melukis bagi tunanetra, dan banyak lagi.

Sukyatno pernah menyelenggarakan 19 Loma dalam seminggu. Hebatnya lagi, panitianya ia sendiri, tanpa sekretaris ataupun asisten. Salah satu lomba yang ia selenggarakan adalah lomba dadakan, membuat gado-gado. Ketika pertama kali diadakan, kedua belasan juara. Semua juara tidak ada yang nomor dua mendapat hadiah Rp.25.000,- dan diberi spanduk bertuliskan “Juara Gado-Gado”.
Alasannya agar orang itu bisa memulai usaha sebagai penjual gado-gado. Dengan terpampang spanduk juara, tentu akan mengundang datangnya pembeli.

Era Waralaba
Pada tahun 1987 dengan segala keterbatasan pengetahuannya, Sukyatno mulai mempelajari dan menerapkan system waralaba (franchise) pada Es Teller 77 dengan mengoperasikan sebuag pabrik sederhana yang merupakan persyaratan mutlak system waralaba dalam usaha menciptakan standarisasi produk. Tidak berjalan mulus. Beberapa cabang yang dibuka mengalami kegagalan dan ditutup. Dari kegagalan-kegagalan yang yang dialami itulah Sukyatno terus melakukan penyempurnaan system usahanya. Boleh dikata, periode 1987-1990 merupakan periode perjuangan yang akhirnya menghasilkan revolusi bisnis waralaba Es Teller 77 – Juara Indonesia.

Kini Es Teller 77 telah mencapai 150 cabang yang terbesar di seluruh Indonesia dan menyerap 3.000 tenaga kerja. Hampir setiap minggu dibuka cabang baru. Untuk menampung pengunjung, ia melakukan pemasangan iklan di media dan melakukan kegiatan publisitas berupa acara-acara yang serba “edan” agar mengundang perhatian dan daya tarik banyak orang. Banyaknya cabang Es Teller, kini sudah tercatat di Museum Rekor Indonesia.

Saat ini, Es Teller 77 diarahkan pada lokasi di plaza dan mall dengan konsep “Small but Beautiful”. Luas outlet berkisar antara 30-50 meter persegi dengan biaya investasi antara 10 sampai 100 juta di luar biaya sewa. Pengalamannya sehari-hari menunjukkan bahwa pada umumnya titik impas (break even point) tercapai dalam waktu sekitar 6 bulan sampai dengan 2 tahun.


Selain mengelola Es Teller 77, Sukyatno Nugroho mendirikan Yayasan “ Perjalanan Mencerdaskan Bangsa”, menampilkan kegiatan sosial yang dilakukannya, antara lain berceramah tentang kewirausahaan dan waralaba. Jadi jangan heran bila ada yang member julukan “Dukun Francis” dan “ Konsultan Amatiran” dan “Manusia Bisnis Asal Asalan ”

Rabu

Sholat Tahajud

Yazid Ar-Roqosyi : " Sholat Malam (Qiyamul Lail) adalah cahaya bagi orang mukmin pada hari kiamat, dimana ia berjalan di hadapan dan di belakang cahaya tersebut. Sementara itu, puasa seorang hamba akan menjauhkannya dari panasnya neraka yang menyala-nyala." Ash Sholat Wat Tahajjud, hal 298.

Saudaraku, sesungguhnya sholat tahajud merupakan lambang orang-orang sholih.

Sholat tahajud merupakan ibadah nafilah (tambahan, sunnah) yang paling agung dan paling mulia.

Di dalamnya terdapat berbagai keutamaan dan kebaikan yang melimpah. Sholat tahajjud merupakan energi sejuta mukjizat. Sholat tahajud memberikan power yang sangat kuat (Power of Tahajud).

Disini saya ingin menyebutkan kepada Anda sebagian darinya. Harapan saya mudah-mudahan hal ini akan meniupkan kepada kita spirit kegairahan untuk senantiasa disiplin dalam mengerjakan sholat malam tahajud, sekalipun hanya sesaat menjelang sholat subuh, kemudian membaca do'a dan istighfar kepada Alloh swt.

Beberapa Keutamaan Sholat Sunnah Tahajjud (Qiyamul Lail) adalah sebagai berikut :
" Sesungguhnya di waktu malam itu terdapat suatu waktu yang jika saja bertepatan dengan waktu itu seorang hamba muslim memohon kebaikan kepada Alloh swt berkenaan dengan urusan dunia dan akhirat, sudah pasti Alloh swt akan memberikannya kepadanya. Waktu tersebut terdapat pada setiap malam."
HR. Muslim

Ibunda Sulaiman bin Dawud as pernah berkata, "Wahai anakku, janganlah engkau tidur dimalam hari (tidak sholat malam), karena orang yang tidur di malam hari akan datang pada hari kiamat nanti dalam keadaan merugi dari segala kebaikan."
Alloh swt pernah mewahyukan kepada Nabi Dawud as, "Wahai Dawud, sebenarnya telah berdusta orang yang mengaku cinta kepada Ku, akan tetapi ketika malam tiba, ia tidur saja tanpa beribadah kepada-Ku."
Tanbihul Mughtarrin, Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya'roni, disunting oleh Abdul Jalil 'Atho, hal 94.

Diriwayatkan bahwa Nabi Dawud as, pernah bermunajat, " Ya Robbi, manakah waktu yang aku gunakan untuk mengerjakan sholat untuk-Mu?" Alloh swt berfirman, "Janganlah mengerjakan sholat di awal malam maupun di bagian akhir, akan tetapi kerjakan sholat di tengah malam, sehingga engkau bisa menyendiri dengan-Ku dan Aku menyendiri denganmu, lalu adukan kepada-Ku semua kebutuhanmu!"
Ibid, hal.98.

" Sholat yang paling dicintai oleh Allah adalah sholat Nabi Dawud. Demikian juga, puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Dawud. Beliau tidur pada separoh malam (yang pertama), lalu bangun sepertiganya, kemudian tidur kembali pada sisa waktu seperenamnya. Beliau sehari berpuasa dan sehari berbuka."
HR. Bukhori (III/13) dan Muslim (II/816).

Jumat

Merahasiakan Sholat Sunnah Tahajud

Abdulloh bin Mubarok adalah salah satu contoh ahli ibadah yang merahasiakan sholat sunnah tahajud (tidak berkenan manakala amalnya diketahui orang lain).

Muhammad bin 'Ayun, salah seorang sahabat Ibnul Mubarok dalam safar (perjalanan), berkata, "Pada suatu malam, ketika kami sedang berperang melawan bangsa Romawi, ia meletakkan kepalanya dengan maksud memperlihatkan kepadaku bahwa ia akan tidur. Maka, aku pun ikut meletakkan kepala seakan aku hendak tidur. Beberapa lama kemudian, ia mengira bahwa aku sudah tidur. Abdulloh bin Mubarok pun bangun untuk mengerjakan sholat hingga terbit fajar, sedang aku memperhatikannya. Ketika fajar telah terbit, ia pun membangunkanku. Ia menyangka bahwa aku masih tidur. Ia berkata, 'Muhammad!' Aku menjawab, 'Sebenarnya, aku belum juga tidur.' Ketika ia mendengar jawabanku, maka aku tidak lagi melihatnya mengajakku berbicara dan juga merasa tidak nyaman terhadapku untuk mengajakku dalam peperangan lainnya. Sepertinya, ia tidak berkenan manakala aku mengetahuinya sebagai seorang ahli ibadah hingga meninggal. Aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih merahasiakan amal kebaikan mengalahkan beliau."

Minggu

Sholat Tahajud dan Sedekah Ditempat Tidur

Manakala seorang hamba itu tidur dalam keadaan suci dari hadats, disertai pula dengan dzikir, pikir dan tadabbur (merenung), maka tempat tidurnya seakan menjadi masjid baginya.

Ia tetap ditulis sebagai orang yang mengerjakan sholat, sehingga ia bangun. Jika ia bergerak dari tidurnya lantas menyebut nama Alloh (dzikir), maka malaikat pun mendo'akannya dan memohon ampunan untuknya.

Dalam hadits disebutkan, "Jika seorang hamba tidur dalam keadaan suci, maka ruhnya dibawa naik ke 'Arsy, sehingga mimpi-mimpinya adalah benar.
Jika ia tidak tidur dalam keadaan suci dari hadats, maka ruhnya tidak ruhnya tidak akan bisa naik kesana, sehingga mimpi yang dialaminya hanya mimpi kosong yang tidak bisa dibenarkan. Jika ia tertidur hingga pagi, maka dihitunglah untuknya pahala sholat malam (tahajud), sedangkan tidurnya itu atas dirinya adalah sedekah."

Orang yang keadaannya seperti ini dalam tidurnya, maka ia bisa menandingi dan mengalahkan sekian banyak para ahli ibadah yang benar-benar bangun malam untuk mengerjakan sholat malam tahajud, namun dilakukan dengan lalai (tidak khusyuk).

Dalam hadits juga disebutkan, "Tidurnya orang berilmu adalah ibadah, sedang nafasnya adalah tasbih."
Qûtul Qûlub (I/77).

Wallahu a'lam
Semoga memperkaya wawasan kita.

Senin

Cinta Sahabat Kepada Rosulullah

Suatu ketika Rosululloh dan Para sahabat sedang dalam kelaparan karena habis berperang, Abu Tholha yang menyaksikan kejadian tersebut merasa Iba dengan keadaan Rosululloh SAW. Lalu Abu Tholha memanggil istrinya dan menceritakan apa yang sedang rosululloh dan para sahabatnya rasakan.

Mendengar cerita Suaminya Abu tholha ,istrinyapun merasa iba hatinya dan menyuruh suaminya Abu Tholha mengundang Rosululloh serta empat atau lima sahabtnya untuk makan dirumahnya. Merekapun menyembelih seekor kambing kecil dan mengulitinya , tanpa sepengetahuan Abu Tolha dan istrinya , kedua putranya yang masih kecil menyaksikan Ayahnya menyembelih seekor kambing dan kedua putranya tersebut memperaktekannya , Betapa terkejut Abu Tholha menyaksikan putranya dengan leher yang n yaris putus bersimah darah dan putra yang satunya lagi terbaring pingsan. Rasa sedih dan duka menyelimuti keluarga Abu Tholha akan tetapi jamuan makan untuk Rosululloh harus tetap berjalan. Maka diangkatlah Putranya yang hampir putus lehernya kekamarnya dan ditutupi dengan selimut. sedangkan istrinya membersihkan bercak darah yang membasahi lantai . Mereka berusaha menyembunyikan kesedihan tersebut agar Rosululloh dan para sahabatnya makan dengan tenang dan tidak kehilangan selera makan karena peristiwa yang dialami oleh Putranya. Waktu yang dinanti telah tiba datanglah Rosululloh kerumah Abu tholha ,namun Abu Tolha sedikit terkejut karena Rosululloh SAW mengundang seluruh sahabat yang sedang kelaparan untuk datang kerumah Abu Tholha, bukan karena tidak suka dengan sahabat Rosul yang lain karena jamuan Makan tersebut hanya cukup untuk 6 orang saja. Melihat suaminya Panik istrinya berusaha untuk menenangkannya, mungkin ada hikmah dibalik perbuatan Rosululloh SAW mengundang seluruh sahabtnya untuk makan di rumah Abu Tholha.
Rasulullah SAW menghampiri para sahabat dan memerintahkan agar tidak mencampur makanan yang telah mereka buat. Tetapi beliaulah yang akan mencampur dan membagikannya sendiri makannan tersebut kepada para sahabat. Mulailah Rosululloh mencampur makanan tersebut, lalu beliau memerintahkan agar sepuluh orang sahabatnya masuk kedalam rumah untuk makan. Setelah kenyang mereka pun keluar lalu masuk lagi sepuluh orang begitulah seterusnya sampai semua sahabat mencicipi makanan tersebut. Namun Subhanalloh meskipun sudah banyak sahabat yang makan , tetapi makanan yang tersisa seakan-akan belum tersentuh sama sekali masih utuh seperti sedia kala.
Setelah para sahabatnya selesai makan , kini tinggallah Rosululloh SAW dan keluarga Abu Tholha yang belum makan, lalu Rosulullloh menyuruh Abu Tholha memanggil Putra-putranya untuk makan bersama -sama . Abu Tholha pun tak ingin rosululloh mengetahui peristiwa tragis yang menimpa putranya dan mengatakan kepada Rosululoh bahwa putranya sudah terlelap tidur.Akan tetapi rosululloh mendesak agar putranya dapat makan bersama-sama. Didesak seperti itu oleh Rosululloh Abu Tolha tidak dapat mengelak lagi, akhirnya Abu Tholha mengajak Rosululloh kekamar Putranya untuk melihat sendiri . Dikamar tersebut terbaringlah putra Abu Tholha dengan ditutupi selimut, Lalu Rosululloh Saw membuka selimut tersebut, tampaklah putra Abu Tholha yang terbaring kaku dengan leher yang hampir putus, Berlinanglah air mata Rosululloh menyaksikan kejadian tersebut dan Seraya mengangkat tangannya Ke langit dan memohon kepada Alloh SWt “Bangunlah dengan Izin Alloh…..!! dan Subhanalloh dengan Qudrat dan Iradat Alloh SWT Hidup kembali Putra Abu Tolha tanpa ada bekas luka sedikitpun.
Itulah sebagian cerita dari sahabat Rosululloh yang sangat mencintai Nabi dengan Ihlas, untuk menyenangkan Rosululloh Mereka korbankan segalanya dan Allohpun maha tahu akan perbuatan yang dilakukan Abu Tholha dan keluarganya karena mencintai Kekasih Alloh Nabi Muhammad SAW. Dan Alloh perlihatkan kemukjizatan Rosululloh kepada keluarga Abu Tholha… Benarkah kita telah Mencintai Nabi Muhammad ??? Beranikah kita berkorban untuk Rosululloh??? Bersholawatlah…Bela Agama Rosululloh saw…

Rabu

HIKMAH KETIKA SAKIT

Orang yang sedang ditimpa penyakit tidak perlu dicekam rasa takut selama ia mentauhidkan Allah dan menjaga shalatnya. Bahkan, meskipun di masa sehatnya ia banyak berkubang dalam dosa dan maksiat, karena Allah itu Maha Penerima taubat sebelum ruh seorang hamba sampai di kerongkongan. Dan sesungguhnya di balik sakit itu terdapat hikmah dan pelajaran bagi siapa saja yang mau memikirkan-nya, di antaranya adalah:

1. Mendidik dan menyucikan jiwa dari keburukan.

Allah Ta'ala berfirman, artinya, “Apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS asy Syura: 30)

Dalam ayat ini terdapat kabar gembira sekaligus ancaman jika kita mengetahui bahwa musibah yang kita alami adalah merupakan hukuman atas dosa-dosa kita. Imam al Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: ”Tidak ada penyakit, kesedihan dan bahaya yang menimpa seorang mukmin hinggga duri yang menusuknya melain-kan Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya dengan semua itu.”

Dalam hadits lain beliau bersabda: “Cobaan senantiasa akan menimpa seorang mukmin, keluarga, harta dan anaknya hingga dia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.” Sebagian ulama salaf berkata, “Kalau bukan karena musibah-musibah yang kita alami di dunia, niscaya kita akan datang di hari kiamat dalam keadaan pailit.”

2. Mendapatkan kebahagiaan (pahala) tak terhingga di akhirat.

Itu merupakan balasan dari sakit yang diderita sewaktu di dunia, sebab kegetiran hidup yang dirasakan seorang hamba ketika di dunia akan berubah menjadi kenikmatan di akhirat dan sebaliknya. Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, ”Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” Dan dalam hadits lain disebutkan, ”Kematian adalah hiburan bagi orang beriman.” (HR .Ibnu Abi ad Dunya dengan sanad hasan). At Tirmidzi meriwayatkan dari Jabir secara marfu’, ”Manusia pada hari kiamat menginginkan kulitnya dicabik-cabik ketika di dunia karena iri melihat pahala orang-orang yang tertimpa cobaan.”

3. Allah dekat dengan orang sakit.

Dalam hadits qudsi Allah berfirman: ”Wahai manusia, si fulan hamba-Ku sakit dan engkau tidak membesuknya. Ingatlah seandainya engkau membesuknya niscaya engkau mendapati-Ku di sisinya.” (HR Muslim dari Abu Hurairah)

4. Sebagai parameter kesabaran seorang hamba.

Sebagaimana dituturkan, bahwa kalau seandainya tidak ada ujian maka tidak akan tampak keutamaan sabar. Apabila ada kesabaran maka akan muncul segala macam kebaikan yang menyertainya, namun jika tidak ada kesabaran maka akan lenyap pula kebaikan itu.

Anas Radhiallaahu anhu meriwayatkan sebuah hadits secara marfu’, “Sesungguhnya besarnya pahala tergantung pada besarnya cobaan. Jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan mengujinya dengan cobaan. Barang siapa yang ridha atas cobaan tersebut maka dia mendapat keridhaan Allah dan barang siapa yang berkeluh kesah (marah) maka ia akan mendapat murka Allah.”

Apabila seorang hamba bersabar dan imannya tetap tegar maka akan ditulis namanya dalam daftar orang-orang yang sabar. Apabila kesabaran itu memunculkan sikap ridha maka ia akan ditulis dalam daftar orang-orang yang ridha. Dan jikalau memunculkan pujian dan syukur kepada Allah maka dia akan ditulis namanya bersama-sama orang yang bersyukur. Jika Allah mengaruniai sikap sabar dan syukur kepada seorang hamba maka setiap ketetapan Allah yang berlaku padanya akan menjadi baik semuanya. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, “Sungguh menakjubkan kondisi seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Jika memperoleh kelapangan lalu ia bersyukur maka itu adalah baik baginya. Dan jika ditimpa kesempitan lalu ia bersabar maka itupun baik baginya (juga).”

5. Dapat memurnikan tauhid dan menautkan hati kepada Allah.

Wahab bin Munabbih berkata, “Allah menurunkan cobaan supaya hamba memanjatkan do’a dengan sebab bala’ itu.” Dalam surat Fushilat ayat 51 Allah berfirman, artinya, “Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdo’a.”

Musibah dapat menyebabkan seorang hamba berdoa dengan sungguh-sungguh, tawakkal dan ikhlas dalam memohon. Dengan kembali kepada Allah (inabah) seorang hamba akan merasakan manisnya iman, yang lebih nikmat dari lenyapnya penyakit yang diderita. Apabila seseorang ditimpa musibah baik berupa kefakiran, penyakit dan lainnya maka hendaknya hanya berdo’a dan memohon pertolongan kepada Allah saja sebagiamana dilakukan oleh Nabi Ayyub 'Alaihis Salam yang berdoa, “Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Rabbnya, ”(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”. (QS. Al Anbiyaa :83)

6. Memunculkan berbagai macam ibadah yang menyertainya.

Di antara ibadah yang muncul adalah ibadah hati berupa khasyyah (rasa takut) kepada Allah. Berapa banyak musibah yang menyebabkan seorang hamba menjadi istiqamah dalam agamanya, berlari mendekat kepada Allah menjauhkan diri dari kesesatan. Amat banyak hamba yang setelah di timpa sakit ia mau memulai bertanya persoalan agamanya, mulai mengerjakan shalat dan berbuat kebaikan, yang kesemua itu tak pernah ia lakukan sebelum menderita sakit. Maka sakit yang dapat memunculkan ketaatan-ketaatan pada hakekatnya merupakan kenikmatan baginya.

7. Dapat mengikis sikap sombong, ujub dan besar kepala.

Jika seorang hamba kondisinya serba baik dan tak pernah ditimpa musibah maka biasanya ia akan bertindak melampaui batas, lupa awal kejadiannya dan lupa tujuan akhir dari kehidupannya. Akan tetapi ketika ia ditimpa sakit, mengeluarkan berbagai kotoran, bau tak sedap,dahak dan terpaksa harus lapar, kesakitan bahkan mati, maka ia tak mampu memberi manfaat dan menolak bahaya dari dirinya. Dia tak akan mampu menguasai kematian, terkadang ia ingin mengetahui sesuatu tetapi tak kuasa, ingin mengingat sesuatu namun tetap saja lupa. Tak ada yang dapat ia lakukan untuk dirinya, demikian pula orang lain tak mampu berbuat apa-apa untuk menolongnya. Maka apakah pantas baginya menyombongkan diri di hadapan Allah dan sesama manusia?

8. Memperkuat harapan (raja’) kepada Allah.

Harapan atau raja’ merupakan ibadah yang sangat utama, karena menyebabkan seorang hamba hatinya tertambat kepada Allah dengan kuat. Apalagi pada penderita sakit yang telah sekian lama berobat kesana kemari namun tak kunjung sembuh. Maka dalam kondisi seperti ini satu-satunya yang jadi tumpuan harapan hanyalah Allah semata, sehingga ia mengadu: “Ya Allah tak ada lagi harapan untuk sembuhnya penyakit ini kecuali hanya kepada-Mu.” Dan banyak terbukti ketika seseorang dalam keadaan kritis, ketika para dokter sudah angkat tangan namun dengan permohonan yang sungguh-sungguh kepada Allah ia dapat sembuh dan sehat kembali. Dan ibadah raja’ ini tak akan bisa terwujud dengan utuh dan sempurna jika seseorang tidak dalam keadaan kritis.

9. Merupakan indikasi bahwa Allah menghendaki kebaikan.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu’ bahwa Rasulullah n bersabda, ”Barang siapa yang dikehen-daki oleh Allah kebaikan maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya.” (HR al Bukhari). Seorang mukmin meskipun hidupnya sarat dengan ujian dan musibah namun hati dan jiwanya tetap sehat.

10. Allah tetap menulis pahala kebaikan yang biasa dilakukan oleh orang yang sakit.

Meskipun ia tidak lagi dapat melakukannya atau dapat melakukan namun tidak dengan sem-purna. Hal ini dikarenakan seandainya ia tidak terhalang sakit tentu ia akan tetap melakukan kebajikan tersebut, maka sakinya tidaklah menghalangi pahala meskipun menghalanginya untuk melakukan amalan. Hal ini akan terus berlanjut selagi dia (orang yang sakit) masih dalam niat atau janji untuk terus melakukan kebaikan tersebut. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya dari Abdullah bin Amr dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam, ”Tidak seorangpun yang ditimpa bala pada jasadnya melainkan Allah memerintah-kan kepada para malaikat untuk menjaganya, Allah berfirman kepada malaikat itu, “Tulislah untuk hambaKu siang dan malam amal shaleh yang (biasa) ia kerjakan selama ia masih dalam perjanjian denganKu.”

11. Sakit dapat menghantarkan ke manzilah (kedudukan) tertentu di Surga.

Terkadang seorang hamba memiliki manzilah di Surga, akan tetapi amalnya tidak dapat mengantarkannya ke sana maka Allah menimpakan kepadanya berbagai ujian secara bertubi-tubi sehingga sampailah ia kepada manzilah tadi, sebagaimana dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh imam Ibnu Hibban dari Abu Hurairah.

12. Dengan sakit akan diketahui besarnya makna sehat.

Jika seseorang selalu dalam keadaan sehat maka ia tidak akan mengetahui derita orang yang tertimpa cobaan dan kesusahan, dan ia tidak akan tahu pula besarnya nikmat yang ia peroleh. Maka ketika seorang hamba sakit, ia ingin agar bisa segera pulih sebagaimana kondisi semula ketika sehat, sebab setelah sakit itulah ia akan tahu apa artinya sehat.

Hendaknya seorang hamba bersabar dan memuji Allah ketika tertimpa musibah, sebab walaupun ia sedang sakit maka tentu masih ada orang lain yang lebih parah, dan jika tertimpa kefakiran maka pasti ada yang lebih fakir lagi. Hendaknya ia melihat sakit yang diderita dengan nikmat yang telah diterima dan dengan memikirkan faedah dan manfaat dari sakitnya. Dalam urusan agama seseorang harus memandang yang diatasnya agar tidak merasa bahwa dirinyalah orang yang terbaik, sedang dalam urusan dunia ia harus memandang orang yang ada di bawahnya agar menimbulkan rasa syukur dan melahirkan pujian kepada Allah.

13. Bagi seorang hamba (muslim) sakit merupakan rahmat bukan siksa.

Firman Allah, artinya. “Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Menge-tahui.” (QS. an Nisaa:147)

Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengenal Allah dan hikmahNya, meskipun demikian Allah tetap menyayanginya karena itu semua disebabkan ketidak tahuan, kelemahan dan kekurangannya.

Sabtu

Sholat Witir

Sholat witir itu memiliki keutamaan yang sangat agung. Buktinya Rosulullah sholallohu alaihi wa salam tidak pernah meninggalkannya, baik dalam keadaan muim ataupun safar.
Abu Huroiroh rodhiyallohu anhu berkata, “ Kekasihku, Nabi sholallohu alaihi wa salam memberikan wasiat kepadaku dengan tiga hal, agar aku tidak meninggalkannya sampai aku mati. Ketiganya adalah puasa tiga hari setiap bulan, Sholat Dluha, dan tidur malam dalam keadaan sudah mengerjakan sholat witir.”
HR. Bukhori (1178) dan Muslim (72)

Diriwayatkan dari ali bin Abi Thalib rodhiyallohu anhu bahwa beliau berkata, “Witir memang bukan kewajiban sebagaimana sholat fardlu, akan tetapi ia merupakan sholat yang disunnahkan Rosululloh sholallohu alaihi wa salam. Beliau bersabda, “ sesunggguhnya Allah itu witir (Maha Ganjil) dan menyukai yang ganjil (witir). Oleh karena itu, kerjakanlah sholat witir, ahai generasi qur’an”
HR. Abu Dawud (1416), Tirmidzi (453), Nasai (II/228,229) dan Ibnu Majah (1170).


Dari Jabir rodhiyallohu anhu , bahwa Rosululloh sholallohu alaihi wa salam bersabda :
” Barangsiapa khawatir tidak bias bangun di akhir malam (untuk mengerjakan sholat), maka hendaklah ia mengerjakan sholat witir di awal malam (sebelum tidur). Barang siapa yakin akan bisa bangun di akhir malam , hendaklah ia mengerjakan sholat witir di akhir malam. Sebab sholat di akhir malam itu disaksikan (oleh para malaikat), dan yang demikian itu jelas lebih utama.”
HR. Muslim (755) dan Tirmidzi (456).

Minggu

Kiamat

“ Tidak akan bangkit hari Kiamat sehingga kaum muslimin memerangi orang yahudi dan kaum muslimin membunuh mereka hingga orang yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon itu berkata : “ Wahai kaum muslim, wahai hamba Allah ini dibelakangku ada seorang Yahudi, kemari dan bunuhhlah dia”, kecuali pohon Ghorgod karena ia termasuk pohonnya Yahudi.” (HR Muslim)

Wahai kaum muslimin..kemenangan masa depan ada ditangan Islam. Itulah janji Allah dan Allah tidaka akan memungkiri janji-Nya. Namun…itu bersyarat. Syaratnya kita kembali kepada Islam yang murni dari syirik, bid’ah, kemaksiatan dan noda yang lainnya.

Dari Abdullah Ibnu Umar, Rosulullah SAW bersabda : “ Apabila kalian jual beli dengan cara ‘inah, kalian memegang ekor sapid an kalian ridho dengan pertanian serta meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menghinakan kalian, tidak akan mencabutnya sehingga kalian kembali kepada agama kalian.” (Shohih, HR. Ahmad dan Abu Dawud).

Catatan :

Pada tragedi pembantaian kaum muslimin oleh yahudi di Masjidil Aqsho beberapa tahun yang lalu, seorang muslim yang bertemu dengan orang yahudi, lalu dia berkata :
“ Meskipun lama, namun suatu ketika nanti kami akan mengusir kalian dari Palestina dengan hina dina, dan kami akan meret kembali Aqsho, sehingga pohon dan batu akan membantu kami dalam memerangi kalian.”
Yang mengherankan yahudi itu berkata : “ Ya, itu benar” Hal itu kami baca dalam kitab kami, dan diketahui oleh kami baik yang alim maupun yang bodoh, namun (yang mengalahkan kami) bukan muslimin (semacam) kalian.”
Maka si muslim berkata : “Lalu siapa?” Yahudi itu menjawab : “Mereka adalah kaum muslimin yang jumlah jamaah sholat shubuhnya sama seperti jumlah jamaah sholat Jum’at.”
(Mukhtashor Asyrotus Sa’ah, taqdim; Syaikh Abdulloh al Jibrin hal:28)

Wahai kaum muslimin, kapankah kita kembali seperti itu?

Posting Yang Berhubungan :
- Keutamaan Sholat subuh

Sabtu

Kisah Sholat Tahajjud Malik bin Dinar

Kisah Sholat Tahajjud Malik bin Dinar

Mughiroh bin Habib berkata, “Aku pernah memperhatikan Malik bin Dinar. Ia berwudlu setelah isya’, kemudian bangkit menuju mighrobnya dengan memegang jenggotnya, sambil tersedu-sedu seraya berdo’a, “Ya Alloh, haramkan jenggot malik ini atas neraka. Ya Alloh Engkau mengetahui siapa penghuni surga dan neraka, lalu Malik termasuk yang mana? Mana diantara dua tempat itu yang dihuni oleh Malik?, ia terus mengatakan seperti itu hingga terbit fajar.”

Malik bin Dinar pernah berkata, “Aku terjaga pada malam hari untuk melakukan wirid / amalan rutin (Sholat Malam) sebagaimana biasanya. Tiba-tiba aku tertidur dan bermimpi bertemu dengan seorang gadis cantik yang membawa secari kertas. Dia bertanya kepadaku, “ Apakah kamu bias membaca?” Ya, jawabku. Ia pun menodorkan secarik kertas itu kepadaku, dan ternyata tertulis bait-bait syair seperti berikut ini :

Apakah kelazatan dan angan-angan membuatmu lalai dari bidadari berkulit putih nanlembut di surga.
Disana, engkau hidup kekal dan pernah mati. Engkau di surga ada gadis-gadis cantik jelita. Bangunlah dari tidurmu karena ada yang lebih baik dari pada tidur, yaitu tahajjud dengan membaca Al-Qur’an.
(Ihya Ulumuddin (II/247).

Minggu

Sholat Tahajud dan Yazid Al-Busthomi

Diantara Kisah menarik tentang diri Abu Yazid Al-Busthomi adalah ketika masih kecil, sang ayah mengirimnya ke maktab. Ia membaca Alqur'an dari awal, dan ketika sampai pada surat Al-Muzzammil dan membaca ayat :

QS. Al Muzamml (73:1-2)
"Hai orang-orang yang berselimut, bangunlah (untuk sholat) di malam hari, kecuali sedikit (dari padanya)."

Maka ia bertanya :" Wahai ayah, siapakah yang diperintahkan oleh Alloh SWT untuk mengerjakan sholat malam/tahajud seperti ini? Ayahnya menjawab, " Anakku sayang, yang mendapat perintah ini adalah Nabi Muhammad saw."
Ia berkata, "Lalu kenapa ayah tidak melakukan apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw?" Ayahnya menjawab, "Itu merupakan perintah yang dengannya Alloh SWT memuliakan Nabi Muhammad saw."

Lalu ketika Abu Yazid Al Busthomi membaca ayat:
QS. Al Muzamml (73:20)
" Dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu.."

Maka, ia bertanya, "Ayah, siapakah golongan tersebut?", ayahnya menjawab, "Mereka itu adalah para sahabat Nabi Muhammad saw." Ia pun berkata, "Mengapa ayah tidak melakukan sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat Nabi Muhammad saw itu?, Ayahnya menjawab, "Mereka itu adalah orang-orang yang memang telah dikuatkan oleh Allah SWT untuk mampu menunaikan sholat malam/tahajud. Ia berkata, "Wahai ayah, tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak neneladani Nabi Muhammad saw dan para sahabat beliau!".

Akhirnya, sang ayah senantiasa megerjakan sholat malam/tahajud.

Sang anak ini berkata lagi, “Ayah, ajarkan sholat malam kepadaku (tahajud) kepadaku!” Ayahnya menjawab, anakku kamu masih kecil!” Ia pun berkata, “Jika nanti Alloh SWT telah menghimpun seluruh makhluk pada hari kiamat, lalu memerintahkan orang-orang yang mengerjakan sholat malam (tahajud) untuk masuk kedalam surga, maka aku akan mengatakan, ‘Ya Robbii, aku sebenarnya ingin mengerjakan sholat malam (tahajud), akan tetapi ayahku mencegahku.’ Sang ayahpun segera berkata, “Sekarang kerjakanlah sholat malam (tahajud) ‘.” (Dhou’usy Syams, hal.460)

Dalam kitab Nawaadirul Akhbar, karangan Al-anbari, disebutkan : Pada suatu malam Abu Yazid Al-Busthomi yang masih kecil bangun malam, lalu ia melihat ayahnya mengerjakan sholat. Ia punbertanya, “Wahai ayah, ajarkan kepadaku bagaimana aku bersuci dan mengerjakan sholat bersamamu.” Ayahnya menjawab, “Anakku tidurlah, karena engkau masih kecil!”

Ia pun berkata, “Ayahku, kelak pada hari kiamat, akan aku katakana kepada Robbku, “Ya Robbi, aku katakana kepada ayahk, Wahai ayah, ajarkan kepadaku bagaimana aku bersuci dan mengerjakan sholat bersamamu, akan tetapi ia menjawab, ‘Anakku tidurlah, karena engkau masih kecil!”
Ayahnya kemudian berkata” Sungguh demi Alloh anakku. Aku akan mengajarkan sholat malam (tahajud) kepadamu.”
Akhirnya ia pun mengajarkan cara bersuci dan mengerjakan sholat malam (tahajud)kepadanya. Dan, ia pun selalu mengerjakan sholat malam (tahajud) bersama ayahnya.
Semoga Alloh SWT merahmati mereka semua. (Hakayash Shufiyyah, hal 167).
(NEXT>>)

SECUIL KEJU
Abu Yazid Al Busthomi sejak kecil taat kepada Allah dan suka berbuat kebajikan. Kedua orang tuanya selalu menjaga diri untuk tidak makan kecuali yang halal. Abu Yazid, sejak dalam kandungan sampai disapih dari air susu ibunya, tidak pernah berkenalan dengan barang Syuhbat, apa lagi haram. Pada tahap awal Iradah ( Keinginan )nya, jika mendengar suatu kebaikan, beliau mudah lupa.

” Apakah ibu ingat pernah memakan sesuatu yang haram atau Syuhbat ketika mengandung atau menyusuiku, sebab jika mendengar kebaikan aku mudah lupa ? ” tanya Yazid Al Busthomi kepada ibunya.

” Anakku, suatu hari ketika sedang mengandung atau menyusuimu, aku melihat sepotong keju tergeletak di tempat fulan. Saat itu aku sedang mengidam, dan benar - benar menginginkan keju itu. Lalu ku ambil secuil keju dan kumakan tanpa sepengetahuan pemiliknya. “

Mendengar jawaban ibunya, Abu Yazid segera mengunjungi pemilik keju itu.

” Wahai fulan, dahulu ketika mengandung atau menyusuiku, ibuku telah memakan secuil kejumu. Sekarang aku mohon agar engkau sudi memaafkannya, atau engkau tetapkan berapa harga secuil keju itu, nanti aku akan membayarnya, ” kata Abu Yazid setelah bertemu pemilik keju.

” Ibumu telah kumaafkan dan apa yang ia makan telah kuhalalkan, ” kata pemilik keju.

Sejak saat itu, Abu Yazid tak pernah lupa, bila mendengar kebaikan. Anggota tubuhnya semakin ringan untuk berbuat kebajikan.

15 Destinasi Tempat Wisata

Paket Tour Wisata Jogja

Paket Tour Wisata Jogja Harga Termurah, Asyik dan Menyenangkan

Klik WhatsApp

Diskon Hari 10%

Bus Medium Jogja

Sewa Bus Medium 30 Seat, AC Dingin, Karaoke, Driver Profesional

Klik WhatsApp