-->

Kamis

Pengikut Nabi Isa Yang Mabuk Cinta

Kisah ini dikutip dari sebuah kitab karangan Imam Al-Ghazali bahwa pada suatu hari Nabi Isa a.s berjalan dihadapan seorang pemuda yang sedang menyiram air . Bila pemuda yang sedang menyiram air itu melihat kepada Nabi Isa a.s berada dihadapannya , maka dia pun berkata :"Wahai Nabi Isa a.s , engkau mintalah dari tuhanmua agar DIA memberi kepadaku seberat semut jarrah cintaku kepada-NYA."

Berkata Nabi Isa a.s, :"Wahai saudaraku , kamu tidak akan berdaya untuk seberat jarrah itu." Berkata pemuda itu lagi ,:"Wahai Nabi Isa a.s, kalau aku tidak berdaya untuk seberat jarrah , maka engkau mintalah untukku setengah saja"

Karena keinginan keras sang pemuda itu untuk mendapat kecintaannya kepada Allah SWT, akhirnya Nabi Isa a.s pun memohon kepada Allah SWT, : "Ya Tuhanku , Berikanlah dia setengah berat dzarrah cintanya kepada-MU."

Setelah Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun pergi dari tempat pemuda tersebut.

Beberapa hari kemudian Nabi Isa a.s datang lagi ketempat pemuda yang memintanya berdo'a, tetapi Nabi Isa a.s tidak dapat berjumpa dengan pemuda itu . Maka Nabi Isa a.s pun bertanya kepada orang yang berada ditempat tersebut , dan berkatalah salah seorang yang berada disitu bahwa pemuda itu telah gila.
Dan kini berada diatas gunung.

Setelah Nabi Isa a.s mendengar penjelasan orang-orang itu , maka beliau pun berdoa kepada Allah swt ,"Wahai Tuhanku, tunjukanlah kepadaku tentang pemuda itu." Selesai berdoa maka beliau pun dapat melihat pemuda itu yang berada di antara gunung-gunung dan sedang duduk diatas sebuah batu besar, matanya memandang ke langit .

Nabi Isa pun menghampiri pemuda itu dengan memberi salam , Tetapi pemuda itu tidak menjawab salam Nabi Isa a.s .Lalu Nabi Isa a.s berkata "Aku ini Isa a.s,". Kemudian Allah S.W.T menurunkan wahyu yang berbunyi ,"Wahai Isa , bagaimana dia dapat mendengar pembicaraan manusia, sebab dalam hatinya itu terdapat kadar setengah berat dzarrah cintanya kepada-Ku. Demi keagungan dan keluhuran-Ku, kalau engkau memotong dengan gergaji sekalipun tentu dia tidak mengetahuinya ."



Hati adalah sebuah istana kosong, dimana ada beberapa ruang yang siap dihuni. Beberapa ruang dihuni oleh perkara duniawi, itupun terdapat beberapa sifat syaithoniyah yang disebut nafsu. Dan ruangnya lagi untuk Tuhannya, dengan kadar yang tidak jelas. Jika kadar itu jelas, murni dan bisa dipertanggung jawabkan, niscaya mudah dalam menghadapi perkara duniawi.



Sang pemuda itu hanya setengahnya dzarrah (atom) saja, dia sudah merasakan nikmatnya, dan melupakan urusan duniawiyah. Manusia tidak bisa lepas dari perkara nafsu kebendaan, karena bagian dari identitas manusia ada seberkas unsur duniawiyah, yakni penciptaannya dari tanah.

Imam Ghazali dalam buku tersebut meneruskan tulisannya :

Barangsiapa yang mengakui 3 perkara tetapi tidak menyucikan diri dari 3 perkara yang lain , maka dia itu adalah orang yang tertipu . Tiga perkara tersebut adalah :
- Orang yang mengaku kemanisan berzikir kepada ALLAH S.W.T , tetapi dia mencintai dunia .
- Orang yang mengaku cinta ikhlas di dalam beramal , tetapi dia ingin mendapat sanjungan dari manusia
- Orang yang mengaku cinta kepada tuhan yang menciptakannya , tetapi tidak berani merendahklan dirinya .




Rosulullah SAW telah bersabda : " Akan datang waktunya umatku akan mencintai 5 perkara dan lupa kepada 5 perkara :
- Mereka cinta dunia, ltetapi mereka lupa kepada akhirat
- Mereka cinta kepada harta benda, tetapi mereka lupa kepada hisab (pembalasan)
- Mereka cinta kepada makhluk, tetapi mereka lupa kepada Al Khaliq (Sang Pencipta)
- Mereka cinta kepada dosa, tetapi mereka lupa bertaubat.
- Mereka cinta kepada rumah - rumah mewah, tetapi mereka lupa kepada kubur.

Semoga bermanfaat.

Minggu

Al MA'TSURAT

adalah kumpulan wirid yang disusun oleh Imam Syahid Hasan Al-Banna – Tokoh pergerakan Islam dari Mesir

Terdiri dari ayat-ayat pilihan dan lafadz dari hadits Rosulullah yang biasa beliau amalkan dalam wiridnya. Dinamakan Al Ma'tsurat, karena memang semua yang ada dalam kumpulan wirid ini dituntunkan oleh Rosulullah saw.
Kata Ma'tsur artinya yang dituntunkan (ada riwayatnya) oleh Rosulullah saw.

Wirid merupakan salah satu sarana dzikir (mengingat Allah) disamping sarana-sarana yang lain. Setiap mukmin harus senantiasa mengingat Allah dalam setiap kesempatan.

Yang demikian itu akan menguatkan hati dan menjaga kestabilan jiwanya.Dzikir kepada Allah setiap saat, juga merupakan karakter ulul albab (orang-orang yang berakal.

"(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring..." (Ali Imran :191)

" Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah " (Al Ahzab : 21)

" Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang "
(Al Ahzab : 41-42)

Cukuplah kiranya hadits berikut untuk menjelaskan keutamaan berdzikir dan para pelakunya:

Dalam hadits qudsi Allah berfiirman, " Aku ada pada persangkaan hamba-Ku Kepada-Ku.
Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku akan menyebutnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam sebuah jamaah, Aku akan menyebutnya di dalam jamaah yang lebih baik dari mereka." (Mutaffaq alaih).
= = = = =
Tiap Pagi dan Sore (Usai Sholat Shubuh dan Maghrib)
- Membaca Al Fatihah
- Al Baqarah 1-5,255-257,284-286

Dalil / Riwayat :
1. Allah SWT, berfirman :

“ Maka jika kamu membaca Al Qur’an, mintalah perlindungan kepada Allah dari godaan Syetan yang terkutuk.”

Diriwayatkan oleh Ibnu Sunni dari Anas ra. dari Nabi saw bahwa beliau bersabda :
“ Barang siapa diwaktu pagi mengatakan, a’’udzu billahis sami’il aliim mina syathonir rojiim.”, dia akan dibebaskan dari gangguan syetan hingga sore.

2. Hadits Ubay bin Ka’ab ra. menceritakan bahwa Rosulullah saw. bersabda :

“ Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman tangan-Nya, tidaklah diturunkan dalam Taurat, Zabur, Injil, atau Furqan yang sebanding dengan Al-Fatihah. Sesungguhnya Al-Fatihah merupakan tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Qur’an yang agung yang diturunkan kepadaku.” (HR. Tirmidzi dan ia mengatakan, “hadits hasan shahih.”)

Juga diriwayatkan oleh AbuDawud dan lainnya dengan sanad dari Ubay bin Ka’ab dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda,

“ Setiap hal penting dari yang tidak dimulai dengan ‘Bismillahir rahmanir rahiim’, maka hal itu terputus.”
Artinya, hal itu terputus dari rahmat Allah.

3. Diriwayatkan oleh Ad-Darami dan Al-Baihaqi dalam Asy Syuab dari Ibnu Mas’ud ra. bahwa dia berkata,

“ Barangsiapa membaca sepuluh ayat dari surat Al-Baqarah di permulaan siang, maka ia tidak akan didekati setan sampai sore. Dan jika membacanya sore hari, maka ia tidak akan didekati oleh setan sampai pagi dan ia tidak akan melihat sesuatu yang dibencinya pada keluarga dan hartanya.”

Diriwayatkan juga oleh Ath-Thabrani dalam kitab Al-kabir dan Al-hikam dalan shahihnya, dari Ibnu Mas’ud ra, bahwa Nabi saw. bersabda,

“Barangsiapa membaca sepuluh ayat, empat ayat dari awal surat Al-Baqarah, ayat kursi dan dua ayat sesudahnya, serta ayat-ayat terakhir dari Al-Baqarah tersebut, maka rumahnya tidak akan dimasuki oleh setan sampai pagi.”

15 Destinasi Tempat Wisata

Paket Tour Wisata Jogja

Paket Tour Wisata Jogja Harga Termurah, Asyik dan Menyenangkan

Klik WhatsApp

Diskon Hari 10%

Bus Medium Jogja

Sewa Bus Medium 30 Seat, AC Dingin, Karaoke, Driver Profesional

Klik WhatsApp