-->

Kamis

Bengkel Mobil Panggilan Jogja

Mungkin sobat lagi gundah karena mobil ngadat perlu di perbaiki tapi tidak bisa dihidupkan karena mogok atau mobil sobat harus turun mesin karena asap knalpot berwarna putih dan oli mesin cepat habis ??

Berikut ini admin informasikan bengkel mobil panggilan di Jogja, bengkel langganan ane ganti oli, tune up dan ganti spare part.



Garasi Maguwo adalah bengkel mobil rekomendasi ane karena untuk urusan perawatan dan perbaikan mesin mobil ane serahkan ke bengkel yang terletak di Jl. Utara Stadion Maguwo Harjo No.9 Kec. Maguwo Sleman Yogyakarta.

Yang paling ane suka adalah bengkel menyediakan montir yang bisa di panggil ke rumah, sehingga gak perlu dorong dorong mobil ane yang mogok.



Semua merk mobil Jepang seperti Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu dan Mitsubishi bisa diperbaiki di bengkel ini.

Cukup telp / sms / WA ke 087839640776 dan permasalahan yang sobat hadapi dan alamat sobat tinggal, Kang Montirnya akan memberikan solusi untuk masalah yang dialami mobil kesayangan Anda.

Semoga bermanfaat dan bisa sobat share ke teman yang lain.

Jumat

Naluri Bisnis Bob Sadino

Naluri Bisnis Bob Sadino

Entrepreneur sukses yang satu ini menjalani jalan hidup yang panjang dan berliku sebelum meraih sukses. Dia sempat menjadi supir taksi hingga kuli bangunan yang hanya berpenghasilan Rp100.

Penampilannya eksentrik. Bercelana pendek jins, kemeja lengan pendek yang ujung lengannya tidak dijahit, dan kerap menyelipkan cangklong di mulutnya. Ya, itulah sosok pengusaha ternama Bob Sadino, seorang entrepreneur sukses yang merintis usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Siapa sangka, pendiri dan pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket) ini pernah menjadi sopir taksi dan kuli bangunan dengan upah harian Rp100.

Celana pendek memang menjadi "pakaian dinas" Om Bob --begitu dia biasa disapa-- dalam setiap aktivitasnya. Pria kelahiran Lampung, 9 Maret 1933, yang mempunyai nama asli Bambang Mustari Sadino, hampir tidak pernah melewatkan penampilan ini. Baik ketika santai, mengisi seminar entrepreneur, maupun bertemu pejabat pemerintah seperti presiden. Aneh, namun itulah Bob Sadino.
"Keanehan" juga terlihat dari perjalanan hidupnya. Kemapanan yang diterimanya pernah dianggap sebagai hal yang membosankan yang harus ditinggalkan. Anak bungsu dari keluarga berkecukupan ini mungkin tidak akan menjadi seorang entrepreneur yang menjadi rujukan semua orang seperti sekarang jika dulu tidak memilih untuk menjadi "orang miskin".

Sewaktu orangtuanya meninggal, Bob yang kala itu berusia 19 tahun mewarisi seluruh hartake kayaan keluarganya karena semua saudara kandungnya kala itu sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih sembilan tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam, Belanda, juga di Hamburg, Jerman. Di Eropa ini dia bertemu Soelami Soejoed yang kemudian menjadi istrinya.

Sebelumnya dia sempat bekerja di Unilever Indonesia. Namun, hidup dengan tanpa tantangan baginya merupakan hal yang membosankan. Ketika semua sudah pasti didapat dan sumbernya ada menjadikannya tidak lagi menarik. "Dengan besaran gaji waktu itu kerja di Eropa, ya enaklah kerja di sana. Siang kerja, malamnya pesta dan dansa. Begitu-begitu saja, terus menikmati hidup," tulis Bob Sadino dalam bukunya Bob Sadino: Mereka Bilang Saya Gila.


Pada 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Kala itu dia membawa serta dua mobil Mercedes miliknya. Satu mobil dijual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri. Satu mobil Mercedes yang tersisa dijadikan "senjata" pertama oleh Bob yang memilih menjalani profesi sebagai sopir taksi gelap. Tetapi, kecelakaan membuatnya tidak berdaya. Mobilnya hancur tanpa bisa diperbaiki.

Setelah itu Bob beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan. Gajinya ketika itu hanya Rp100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya. Bob merasakan bagaimana pahitnya menghadapi hidup tanpa memiliki uang. Untuk membeli beras saja dia kesulitan. Karena itu, dia memilih untuk tidak merokok. Jika dia membeli rokok, besok keluarganya tidak akan mampu membeli beras.

"Kalau kamu masih merokok, malam ini besok kita tidak bisa membeli beras," ucap istrinya memperingati.

Kondisi tersebut ternyata diketahui teman-temannya di Eropa. Mereka prihatin. Bagaimana Bob yang dulu hidup mapan dalam menikmati hidup harus terpuruk dalam kemiskinan. Keprihatinan juga datang dari saudara-saudaranya. Mereka menawarkan berbagai bantuan agar Bob bisa keluar dari keadaan tersebut. Namun, Bob menolaknya.

Dia sempat depresi, tetapi bukan berarti harus menyerah. Baginya, kondisi tersebut adalah tantangan yang harus dihadapi. Menyerah berarti sebuah kegagalan. "Mungkin waktu itu saya anggap tantangan. Ternyata ketika saya tidak punya uang dan saya punya keluarga, saya bisa merasakan kekuatan sebagai orang miskin. Itu tantangan, powerfull. Seperti magma yang sedang bergejolak di dalam gunung berapi," papar Bob.

Jalan terang mulai terbuka ketika seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresinya. Pada awal berjualan, Bob bersama istrinya hanya menjual telur beberapa kilogram. Akhirnya dia tertarik mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Padahal saat itu telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang.

Ketika bisnis telur ayam terus berkembang Bob melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Kini Bob mempunyai PT Kem Foods (pabrik sosis dan daging). Bob juga kini memiliki usaha agrobisnis dengan sistem hidroponik di bawah PT Kem Farms. Pergaulan Bob dengan ekspatriat rupanya menjadi salah satu kunci sukses. Ekspatriat merupakan salah satu konsumen inti dari supermarketnya, Kem Chick. Daerah Kemang pun kini identik dengan Bob Sadino.

"Kalau saja saya terima bantuan kakak-kakak saya waktu itu, mungkin saya tidak bisa bicara seperti ini kepada Anda. Mungkin saja Kemstick tidak akan pernah ada," ujar Bob.

Pengalaman hidup Bob yang panjang dan berliku menjadikan dirinya sebagai salah satu ikon entrepreneur Indonesia. Kemauan keras, tidak takut risiko, dan berani menjadi miskin merupakan hal-hal yang tidak dipisahkan dari resepnya dalam menjalani tantangan hidup. Menjadi seorang entrepreneur menurutnya harus bersentuhan langsung dengan realitas, tidak hanya berteori.

Karena itu, menurutnya, menjadi sarjana saja tidak cukup untuk melakukan berbagai hal karena dunia akademik tanpa praktik hanya membuat orang menjadi sekadar tahu dan belum beranjak pada taraf bisa. "Kita punya ratusan ribu sarjana yang menghidupi dirinya sendiri saja tidak mampu, apalagi menghidupi orang lain," jelas Bob.

Bob membuat rumusan kesuksesan dengan membagi dalam empat hal yaitu tahu, bisa, terampil, dan ahli.

"Tahu" merupakan hal yang ada di dunia kampus, di sana banyak diajarkan berbagai hal namun tidak menjamin mereka bisa. Sedangkan "bisa" ada di dalam masyarakat. Mereka bisa melakukan sesuatu ketika terbiasa dengan mencoba berbagai hal walaupun awalnya tidak bisa sama sekali. Sedangkan "terampil" adalah perpaduan keduanya. Dalam hal ini orang bisa melakukan hal dengan kesalahan yang sangat sedikit. Sementara "ahli" menurut Bob tidak jauh berbeda dengan terampil. Namun, predikat "ahli" harus mendapatkan pengakuan dari orang lain, tidak hanya klaim pribadi.

Ya, itulah resep yang menjadikan bob sukses.

Minggu

Naluri Bisnis Sukyatno Nugroho

BELAJAR DARI PENGALAMAN BISNIS SUKYATNO NUGROHO

Ini lah untaian pengalaman Sukyatno Nugroho, seorang lulusan SMP yang mengaku sebagai Pelopor Waralaba Tradisional di Indonesia dan sebagai pengusaha Es Teler 77. Prestasinya di bidang pembinaan pengusaha kecil selama ini menyebabkan dirinya mendapat anugerah Satya Lencana Pembangunan dari Presiden pada tanggal 12 Juli 1995 yang lalu.

Perjalanan hidup dan pengalaman bisnis Sukyatno Nugroho merupakan perjalanan yang panjang, seru, dan penih liku. Ia lahir di pekalongan tanggal 13 Agustus 1948. Bekal pendidikanya pun sangat pas-pasan, berijasah SMP dan hanya mencicipi kelas I SMA selama 3 bulan.
Di Sekolah Sukyatno juga bukan termasuk orang yang pandai. Ini dapat dilihat dari peringkatnya yang berada di ranking 40 dari 50 murid.Ia dikaruniai 3 orang putra/putrid, yakni, Felicia B.Sc – kini bekerja di Melbourne, Andrew masih menuntut ilmu di Sydney University, dan Fredella – juga masih melanjutkan studi Manajemen Perhotelan di Adelaide.

Istrinya, Yenny Setia Widjaja adalah seorang yang memiliki keahlian memasak. Orang yang hobinya bekerja ini pernah menjadi salesman alat-alat kontrasepsi, obat cina, bahan kimia, dan teknik. Ia juga pernah bekerja sebagai pemborong dan levelansir proyek-proyek pemerintah. Jadi ia tidak pernah menjadi pegawai bulanan. Tujuh belas tahun yang lalu, Sukyatno pernah mengalami bagaimana rasanya bangkrut dan terbelit hutang. Kalau di hitung-hitung, saat itu perbandingan hutang dan kekayaannya adalah 10:1. Itulah yang menyebabkan istrinya sampai berjualan bakmi di garasi rumahnya. Jangan heran bila untuk membayar uang sekolah anaknya pun, ia mengalami kesulitan.
“Saya sempat menitikkan air mata, ketika sampai tanggal 17 belum bisa membayar uang sekolah anak,” kata Sukyatno.

Liku-liku Usaha
Situasi sulit yangmelilit membuatnya bangkit. Tekadnya masak harus mati karena kegagalan?
Kemudian timbul keinginannya untuk memanfaatkan keahlian yang dimiliki adiknya di bidang tata rambut. Langkah selanjutnya adalah melayangkan surat kepada produsen komestik bayi dan anak-anak. Dalam suratnya, ia diberi bantuan dana dan fasilitas guna mendirikan “Salon Anak-Anak Pertama di Indonesia”. Usahanya ternyata berhasil . Salon itu didirikan di kompleks pertokoan Duta Merlin, tempat belanja paling mewah di Jakarta saat itu. Tahun 1982 rupanya tahun keberuntungan baginya. Saat itu mertuanya, Nyonya Murniati Widjaja, memenangkan lomba Es Teller di Duta Merlin. Naluri bisnis Sukyatno Nuhrohomengatakan bahwa kesempatan itu harus disambar secepatnya.

Bersama mertuanya, sukyatno segeramembuka usaha Es Teller. Hebatnya di papan nama di tulis “Es Teller Juara Indonesia”. Alasan waktu itu, baru sekali ada lomba semacam itu dan mereka yang jadi juara. Jadi sah saja apa yang dikatakannya waktu itu.
Usahanya memang terus berkembang, tapi bukan urusan gampang. Ia dapat masalah, sewa tempat di Duta Merlin dinaikkan 5 kali lipat. Kalau tidak mau , ia harus pindah dalam waktu yang sangat pendek. Tidajk ada alternative lain, ia pindah. Pukul 4 shubuh, ia baru membongkar kios. Dalam perjalanan pulang istrinya hanya bisa menangis karena putus asa.

Tapi rupanya keberuntungan masih berpihak padanya. Ia menemukan tempat lain di sebelah Gajah Mada Plaza. Datang lagi masalah. Ketika Es Teller dan Bakmi itu makin laris, pemilik kios juga menaikkan sewanya. Tidak tanggung-tanggung 10 kali lipat. Ia harus pindah lagi. Hanya saja, kali ini ia tak mau terlunta-luntalagi, langsung membuka cabang-cabang lain. Alasannya, supaya kalau tergusur lagi, bisnisnya tak langsung mati. Ketika itu jumlah cabang Es Tellernya ada 7 buah. Jadi sebetulnya ia sudah cukup memenuhi syarat untuk hidup lebih baik. Tetapi, ia lebih memilih untuk selalu mengisi hari-harinya dengan kesederhanaan dan kesibukan yang produktif. Baginya, setiap bentuk kemewahan harus ditunda, Itu sebabnya, kendaraannya mesih saja Jip dari harga yang paling murah dan kaos yang dipakainya sudah penuh dengan cipratan bara cengkih dari rokok kretek yang diisapnya.

Jangan heran bila setiap pukul 5 pagi, Sukyatno selalu terlihat di pasar Minggu untuk langsung sendiri belanja alpukat, nangka dan kelapa muda sebagai bahan baku Es Teller. Paling lambat pukul 7 pagi, ia sudah berada di pusat jejaring kios Es Tellernya yang berdekatan dengan Gajah Mada Plaza, sibuk mengatasi pembagian belanjaannya untuk dikirim ke cabang-babang kios s Tellernya. Dasar tidak bisa diam, ada saja kesibukannya.

Belum lagi hilang cucuran keringatnya, ia sibuk cari kesibukan lain. Mengeluarkan mesin ketik, memilih tempat duduk di deretan paling depan dari meja makan Es Teller dan Bakmi, kemudian sibukmengetik surat. Ini artinya ia ketik buka persediaan alpukat, nangka dan kelapa muda, tapi surat yang berisi ide-ide sebagai penyaluran bakat “edan”nya. Rupanya ke sinilah tersalurnya uang hasil jerih payahnya berdagang. Jadi, jangan heran bila suratnya mampir di meja menteri atau gubernur. Orang “edan” yang satu ini sering mengadakan berbagai macam lomba. Lomba memanfaatkan barang bekas, lomba poster lingkungan hidup yang membuat foto dan namanya terpampang di bulletin PBB terbitan New York, lomba melukis di atas kanvas terpanjang di dunia, lomba melukis bagi tunanetra, dan banyak lagi.

Sukyatno pernah menyelenggarakan 19 Loma dalam seminggu. Hebatnya lagi, panitianya ia sendiri, tanpa sekretaris ataupun asisten. Salah satu lomba yang ia selenggarakan adalah lomba dadakan, membuat gado-gado. Ketika pertama kali diadakan, kedua belasan juara. Semua juara tidak ada yang nomor dua mendapat hadiah Rp.25.000,- dan diberi spanduk bertuliskan “Juara Gado-Gado”.
Alasannya agar orang itu bisa memulai usaha sebagai penjual gado-gado. Dengan terpampang spanduk juara, tentu akan mengundang datangnya pembeli.

Era Waralaba
Pada tahun 1987 dengan segala keterbatasan pengetahuannya, Sukyatno mulai mempelajari dan menerapkan system waralaba (franchise) pada Es Teller 77 dengan mengoperasikan sebuag pabrik sederhana yang merupakan persyaratan mutlak system waralaba dalam usaha menciptakan standarisasi produk. Tidak berjalan mulus. Beberapa cabang yang dibuka mengalami kegagalan dan ditutup. Dari kegagalan-kegagalan yang yang dialami itulah Sukyatno terus melakukan penyempurnaan system usahanya. Boleh dikata, periode 1987-1990 merupakan periode perjuangan yang akhirnya menghasilkan revolusi bisnis waralaba Es Teller 77 – Juara Indonesia.

Kini Es Teller 77 telah mencapai 150 cabang yang terbesar di seluruh Indonesia dan menyerap 3.000 tenaga kerja. Hampir setiap minggu dibuka cabang baru. Untuk menampung pengunjung, ia melakukan pemasangan iklan di media dan melakukan kegiatan publisitas berupa acara-acara yang serba “edan” agar mengundang perhatian dan daya tarik banyak orang. Banyaknya cabang Es Teller, kini sudah tercatat di Museum Rekor Indonesia.

Saat ini, Es Teller 77 diarahkan pada lokasi di plaza dan mall dengan konsep “Small but Beautiful”. Luas outlet berkisar antara 30-50 meter persegi dengan biaya investasi antara 10 sampai 100 juta di luar biaya sewa. Pengalamannya sehari-hari menunjukkan bahwa pada umumnya titik impas (break even point) tercapai dalam waktu sekitar 6 bulan sampai dengan 2 tahun.


Selain mengelola Es Teller 77, Sukyatno Nugroho mendirikan Yayasan “ Perjalanan Mencerdaskan Bangsa”, menampilkan kegiatan sosial yang dilakukannya, antara lain berceramah tentang kewirausahaan dan waralaba. Jadi jangan heran bila ada yang member julukan “Dukun Francis” dan “ Konsultan Amatiran” dan “Manusia Bisnis Asal Asalan ”

Selasa

Kiat Bisnis Rosulullah SAW

Dalam berbisnis, umat Islam hendaknya menteladani sifat Rasulullah. Yakni siddiq, fathonah, amanah dan tabligh. Sifat siddiq, jelasnya, para pengusaha muslim harus bisa dipercaya, jujur. "Orang yang jujur pasti akan selamat,"
Seorang bisnismen muslim juga harus memiliki sifat Fathonah, yakni harus pintar. Termasuk di dalamnya pandai membaca peluang, dan manajemen. "Kalau tidak akan tertinggal dengan orang lain."
Sifat amanah harus dimiliki oleh pengusaha. Kalau tidak bisa menjaga amanah, bagaimana dia akan bertahan di tengah-tengah pergulatan bisnis.
Sedangkan sifat tabligh diwujudkan dalam kemampuan untuk berkomunikasi. Seorang pengusaha muslim harus bisa berkomunikasi dalam berbagai bahasa. Bagaimana mungkin tidak bisa berkomunikasi akan sukses menjalankan roda bisnisnya di level internasional.
Disamping itu K.H. Abdullah Gymnastiar atau yang lebih akrab dikenal dengan Aa Gym mempunyai kiat-kiat tersendiri dalam menjalankan usahanya. Sebagai orang yang belasan tahun menekuni kewirausahaan, mulai dari berjualan koran, menjadi salesman, hingga saat ini memegang jabatan sebagai presiden direktur PT. Manajemen Qolbu (MQ Corporation), yang memiliki lima anak perusahaan dengan 10 divisi usaha.

Kiat-kiat yang diterapkan Aa Gym didapat dari Rasulullah SAW, yang juga dikenal sebagai seorang pedagang yang tangguh, dikemas dalam istilah '7-B,' yaitu:
1. Beribadah dengan benar
2. Berakhlak baik
3. Belajar tiada henti
4. Bekerja dengan cerdas dan ikhlas
5. Bersahaja dalam hidup
6. Berbagi dengan sesama, dan
7. Bersihkan hati selalu.

Rumus lain tentang nilai-nilai bisnis dalam konsep manajemen qolbu dikemas dalam 'Bagi-mu Lima-mu.'
1. Mutu, karena setiap orang pasti menginginkan sesuatu yang bermutu.
2. Murah, pembeli senang kepada sesuatu yang murah.
3. Mudah, karena orang cenderung senang kepada kemudahan, baik dalam hal transaksi maupun pelayanan.
4. Mutakhir, karena pembeli suka sesuatu yang baru dan mutakhir.
5. Multimanfaat, yakni semakin banyak manfaat dalam suatu barang, barang tersebut akan disukai oleh pembeli.

KIAT SUKSES ABDURRAHMAN BIN AUF

Abdurrahman Bin Auf adalah tokoh populer sebagai sosok sahabat Rasulullah SAW yang terkenal dengan kemandiriannya dalam berbisnis.

Ketika hijrah ke Madinah, Abdurrahman Bin Auf dipersaudarakan dengan Sa’ad Bin Rabi’ Al Anshori, salah seorang kaya yang pemurah di Madinah. Abdurrahman pernah ditawari Sa’ad untuk meilih salah satu dari dua kebunnya yang sangat luas. Tapi Abdurrahman menolaknya, Ia hanya minta kepada Sa’ad ditunjuki lokasi pasar di Madinah. Juga ditawari seorang istri dari dua istri yang dimiliki Sa’ad dan Ia juga menolaknya.

Dalam setiap pembahasan bisnis islam pasti tidak pernah lepas dari tokoh yang satu ini. Di dalam diri sahabat inilah kita bisa melihat karakter pebisnis yang patut diteladani. Disamping meiliki ketajaman bisnis yang menunjukkan sisi profesionalitasnya juga akhlaq yang merupakan cermin kepribadian seorang muslim.

Keistimewaan Abdurrahman Bin Auf

Abdurrahman Bin Auf, tokoh ini memiliki tiga macam keistimewaan sekaligus.

Pertama, Abdurrahman adalah seorang pengusaha kaya yang sangat dermawan. Beliau menyantuni para veteran perang badar dan menyantuni para janda Rasulullah. Beliau memberi makan anak yatim dan fakir miskin di Madinah.

Kedua, ia tercatat sebagai orang ke-8 yang masuk Islam dan termasuk dalam kategori assabiqunal awwalun (generasi awal yang masuk islam). Artinya, beliau sejak awal sudah membela perjuangan Rasulullah dengan segala macam kepedihan dan penderitaan. Ia dua kali ikut hijrah ke Habasyah (Ethopia) karena umat Islam diancam oleh kafir Quraisy.

Ketiga, Abdurrahman termasuk sepuluh orang sahabat yang dijamin Rasulullah bakal masuk syurga. Artinya, Abdurrahman Bin Auf adalah salah seorang sahabat yang punya kepribadian luar biasa dan namanya tercatat dalam sejarah Islam dengan tinta emas.

Kiat Sukses Abdurrahman Bin Auf

Abdurrahman selalu berada di empat tempat. Di Masjid untuk melakukan ibadah kepada Rob-Nya, di Pasar sedang berbisnis, kemudian di rumah bersama keluarganya dan di medan perang.

Seusai perang Badar, ia aktif kembali mengelola bisnisnya yang kian besar. Selama berperang, bisnisnya dikelola anak buahnya. Ia berjuang dengan ikhlash menegakkan islam dengan jiwa dan hartanya.

Rabu

Kiat Bisnis Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman Bin Auf adalah tokoh populer sebagai sosok sahabat Rasulullah SAW yang terkenal dengan kemandiriannya dalam berbisnis.

Ketika hijrah ke Madinah, Abdurrahman Bin Auf dipersaudarakan dengan Sa’ad Bin Rabi’ Al Anshori, salah seorang kaya yang pemurah di Madinah. Abdurrahman pernah ditawari Sa’ad untuk meilih salah satu dari dua kebunnya yang sangat luas. Tapi Abdurrahman menolaknya, Ia hanya minta kepada Sa’ad ditunjuki lokasi pasar di Madinah. Juga ditawari seorang istri dari dua istri yang dimiliki Sa’ad dan Ia juga menolaknya.

Dalam setiap pembahasan bisnis islam pasti tidak pernah lepas dari tokoh yang satu ini. Di dalam diri sahabat inilah kita bisa melihat karakter pebisnis yang patut diteladani. Disamping meiliki ketajaman bisnis yang menunjukkan sisi profesionalitasnya juga akhlaq yang merupakan cermin kepribadian seorang muslim.

Keistimewaan Abdurrahman Bin Auf

Abdurrahman Bin Auf, tokoh ini memiliki tiga macam keistimewaan sekaligus.

Pertama, Abdurrahman adalah seorang pengusaha kaya yang sangat dermawan. Beliau menyantuni para veteran perang badar dan menyantuni para janda Rasulullah. Beliau memberi makan anak yatim dan fakir miskin di Madinah.

Kedua, ia tercatat sebagai orang ke-8 yang masuk Islam dan termasuk dalam kategori assabiqunal awwalun (generasi awal yang masuk islam). Artinya, beliau sejak awal sudah membela perjuangan Rasulullah dengan segala macam kepedihan dan penderitaan. Ia dua kali ikut hijrah ke Habasyah (Ethopia) karena umat Islam diancam oleh kafir Quraisy.

Ketiga, Abdurrahman termasuk sepuluh orang sahabat yang dijamin Rasulullah bakal masuk syurga. Artinya, Abdurrahman Bin Auf adalah salah seorang sahabat yang punya kepribadian luar biasa dan namanya tercatat dalam sejarah Islam dengan tinta emas.

Kiat Sukses Abdurrahman Bin Auf

Abdurrahman selalu berada di empat tempat. Di Masjid untuk melakukan ibadah kepada Rob-Nya, di Pasar sedang berbisnis, kemudian di rumah bersama keluarganya dan di medan perang.

Seusai perang Badar, ia aktif kembali mengelola bisnisnya yang kian besar. Selama berperang, bisnisnya dikelola anak buahnya. Ia berjuang dengan ikhlash menegakkan islam dengan jiwa dan hartanya.

Kiat Bisnis Rosulullah SAW

Dalam berbisnis, umat Islam hendaknya menteladani sifat Rasulullah. Yakni siddiq, fathonah, amanah dan tabligh. Sifat siddiq, jelasnya, para pengusaha muslim harus bisa dipercaya, jujur. "Orang yang jujur pasti akan selamat,"
Seorang bisnismen muslim juga harus memiliki sifat Fathonah, yakni harus pintar. Termasuk di dalamnya pandai membaca peluang, dan manajemen. "Kalau tidak akan tertinggal dengan orang lain."
Sifat amanah harus dimiliki oleh pengusaha. Kalau tidak bisa menjaga amanah, bagaimana dia akan bertahan di tengah-tengah pergulatan bisnis.
Sedangkan sifat tabligh diwujudkan dalam kemampuan untuk berkomunikasi. Seorang pengusaha muslim harus bisa berkomunikasi dalam berbagai bahasa. Bagaimana mungkin tidak bisa berkomunikasi akan sukses menjalankan roda bisnisnya di level internasional.
Disamping itu K.H. Abdullah Gymnastiar atau yang lebih akrab dikenal dengan Aa Gym mempunyai kiat-kiat tersendiri dalam menjalankan usahanya. Sebagai orang yang belasan tahun menekuni kewirausahaan, mulai dari berjualan koran, menjadi salesman, hingga saat ini memegang jabatan sebagai presiden direktur PT. Manajemen Qolbu (MQ Corporation), yang memiliki lima anak perusahaan dengan 10 divisi usaha.

Kiat-kiat yang diterapkan Aa Gym didapat dari Rasulullah SAW, yang juga dikenal sebagai seorang pedagang yang tangguh, dikemas dalam istilah '7-B,' yaitu:
1. Beribadah dengan benar
2. Berakhlak baik
3. Belajar tiada henti
4. Bekerja dengan cerdas dan ikhlas
5. Bersahaja dalam hidup
6. Berbagi dengan sesama, dan
7. Bersihkan hati selalu.

Rumus lain tentang nilai-nilai bisnis dalam konsep manajemen qolbu dikemas dalam 'Bagi-mu Lima-mu.'
1. Mutu, karena setiap orang pasti menginginkan sesuatu yang bermutu.
2. Murah, pembeli senang kepada sesuatu yang murah.
3. Mudah, karena orang cenderung senang kepada kemudahan, baik dalam hal transaksi maupun pelayanan.
4. Mutakhir, karena pembeli suka sesuatu yang baru dan mutakhir.
5. Multimanfaat, yakni semakin banyak manfaat dalam suatu barang, barang tersebut akan disukai oleh pembeli.

Dirangkum dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat. Amin

15 Destinasi Tempat Wisata

Paket Tour Wisata Jogja

Paket Tour Wisata Jogja Harga Termurah, Asyik dan Menyenangkan

Klik WhatsApp

Diskon Hari 10%

Bus Medium Jogja

Sewa Bus Medium 30 Seat, AC Dingin, Karaoke, Driver Profesional

Klik WhatsApp